Sabtu, 02 Maret 2013

2d'Cam : Ani Maryani (Ami)

I don't know where to start...

Rasanya nafas ini masih belum bisa berlari dengan teratur karena sabtu yang paling bahagia ini :)
Seperti yang sudah-sudah, hari ini aku akan melanjutkan bercerita tentang ke-empat sahabatku ... Kali ini giliran Ami.

Banyak hal tentang Ami yang pernah kuceritakan di postinganku yang sebelumnya :) Ya, aku punya ikatan khusus dengan Ami, entah hukum alam entah karena apa.

Ami, ketika harus kudengar atau kusebut nama itu, ada sebuah kekaguman yang menari-nari dihatiku. Ya, ini benar ! Dan jika ada orang yang bertanya padaku, seberapa berarti Ami buatku, jawabannya She is priceless ! Beraaarti sekali, sama seperti 3 sahabatku yang lain. Aku tidak akan pernah mau menukar mereka dengan apapun, sekalipun dengan Pajero Sport Dakkar plus ada bingkisan berisi iPhone 5 dan Nexus 7 yang jadi impianku itu di dalamnya :D

Rasanya tak pelu aku sebutkan lagi siapa nama lengkap Ami dan kapan tanggal lahirnya, karena pernah kubahas semuanya. Sempat ku bilang aku mengagumi Ami kan? Mengapa? Akan kuceritakan semua alasannya.

Ami adalah anak tunggal dari pernikahan kedua ayah (alm) dan ibunya. Ibunya memiliki 2 kakak seibu dengannya, dan ayahnya aku tak hafal benar, yang jelas lebih dari 5 seingatku. Ami harus kehilangan ayahnya tepat saat dia duduk di bangku SMP Kelas 3, semenjak itu, ia tinggal bersama ibu dan 2 kakak dari pernikahan ibunya yang pertama, juga dengan 2 anak kakak perempuannya. Menurutku disinilah awal dari cobaan berat yang Ami alami.

Anak-anak almarhum ayahnya berniat menjual satu-satunya rumah yang keluarga Ami miliki sepeninggal ayahnya. Dari hasil penjualan rumah itu, Ami, ibu dan kakaknya hanya diberikan tanah sebesar 2,5 tumbak (tumbak adalah hitungan tanah orang Sunda, besarnya kurang lebih 2x7m) untuk mereka bangun rumah yang baru dari ukuran sebelumnya yang mencapai 10 tumbak. Setelah itupun anak-anak ayah Ami nyaris tidak memperhatikan lagi keluarga Ami.

Terpuruk? Ya pasti. But life must go on . Beruntungnya Ami memiliki beasiswa yang ia dapat saat SMP dan terus diberikan jika ia masuk ke sekolah negri dan prestasinya tidak menurun. Kalau kalian percaya bahwa pertolongan dan berkat dari Tuhan itu selalu tercurah untuk mereka yang taat pada-Nya, itu benar, karena itulah yang aku lihat langsung dari kisah hidup Ami. Ibunya sudah cukup tua sebenarnya untuk jadi tulang punggung keluarga, beliau hanya seorang guru ngaji di lingkungannya yang baru. Kakak laki-lakinya bukan sosok yang bisa diandalkan. Kakak perempuannya memiliki satu anak perempuan yang masih duduk di Sekolah Dasar dan satu anak laki-laki yang masih bayi, ayah dari anak-anaknya pun sudah berpulang saat bekerja di luar kota. Bayangkan, ibunya harus menanggung beban untuk 6 orang kesayangan Tuhan setiap harinya.

Hari demi hari Ami lalui dengan berat, ya meskipun aku tidak mengalaminya langsung, tapi aku yakin itu berat. Tapiii, tak pernah kulihat atau ku dengar Ami berlama-lama sedih dan mengeluh atas apa yang Tuhan buat dalam hidupnya. Itu yang membuatku kagum.

Saat kami duduk dikelas 2 SMK, kami sama-sama dicalonkan untuk mengikuti LKS Produktif (Lomba Kompetensi Siswa untuk jurusan Pariwisata) mewakili sekolah kami. Sebenarnya ketua jurusan sudah memilihku sejak aku masih duduk dikelas 1, tapi inilah jalan Tuhan buat Ami, saat kelas 2, jurusan membuka Open Test untuk dapat mengikuti LKS ini, aku dan Ami menjadi peserta wajib open test ini, awalnya Ami ragu, namun akhirnya Ami mau. Akhirnya, Ami lah yang terpilih untuk mengikuti LKS ini. Aku iri? tidak sama sekali, karena yang akhirnya terpilihpun sahabatku sendiri :) Memang sempat terpikir, apa prestasiku menurun sehingga 'posisi' ku harus 'di lelang' akhirnya? Namun pikiran itu lenyap setelah aku tahu, bahwa peserta LKS mendapat tambahan uang saku dari sekolah, dan mendapat uang bulanan karena harus belajar ekstra di sekolah. Kenapa pikiran negatifku justru lenyap ketika aku tau ada sesuatu yang 'lebih' yang seharusnya bisa kuterima? Karena aku yakin, ini adalah jalan baru yang Tuhan buka untuk membantu Ami :)

Aku dan Ami sama-sama benci benda kecil putih panjang bernama ROKOK !! sangaaaaat benci, ayah Ami perokok berat dan rokok jugalah yang membuat penyakit ayahnya semakin menggila dan memisahkan Ami dari ayahnya. Itulah kenapa aku lebih 'connected' dengannya.

Ami juga bukan tipe orang yang pelit, bahkan diantara kami berlima Ami lah yang paling sering 'dipalak' dan dijadikan 'bank simpan pinjam' untuk kami berlima :D Ami cukup royal sebenarnya, tapi itulah nilai plus Ami saat jalan dengan kami, karena Ami sasaran empuk untuk dimintai bantuan materi saat kami kekurangan dana di mall :D

Tuhan memang baik, ya, baiiiikk sekali buat Ami. Ami memiliki pacar (dan sekarang suami) yang matang dan baik hati, yang menyayangi Ami dengan sepenuh hati dan bertanggung jawab atas Ami. Bayangkan saja, rumah Tyo (suaminya) di Gn.Batu dan Ami di kutub utara << sebutan kami untuk rumah Ami yang super 'nyempil' itu, rumah Ami di Cijotang (ah Tuhan, jelek sekali nama tempat ini, seperti tempatku tinggal, jelek!), Awiligar lebih populer :D Mau tau sejauh apa jarak rumah dua insan ini? Silakan liat di Google Maps !

Yahhh, battery ingatanku mulai lemah. Diawal posting ini kubilang aku sedang bahagia kan? yap, ini adalah Sabtu paling membahagiakan di tahun 2013 :) Kulihat di status Facebook Ami, bahwa ia sedang mengandung calon keponakanku :D 6 minggu usia kandungannya :)

Tanggal 23 bulan Januari lalu, terakhir kami berlima bertemu, dan Ami mengungkapkan ke(sedikit)sedihannya karena ia tak kunjung hamil, padahal usia pernikahannya baru satu bulang setengah --" Ngebet apa gimana mba? :D oya, waktu itu Ami sedang mens, dan itu merupakan mens terakhirnya sebelum akhirnya kembali dengan rutinitas membeli pembalut 9 bulan mendatang, hahahahahahaha

Bahagianya melebihi aku menemukan uang nyelap di saku celana rasanya :D lebih dari bertemu gebetan juga rasanya hihi . Itulah sebabnya aku segera menulis ini untuk Ami, sebelum kebahagiaanku mulai stabil dan menyembunyikan inspirasi menulisku :D

So, I'll be ur truly craziest aunty ever baby ! believe me, u will be shock when u see me someday :D a big aunty with 'bengis' face but a soft-blue heart which could love u as ur mother loves u :')

I do Love you Ami and baby tabung gas 3kg ;)

2 komentar: